Wanita Negeri Timur



Judul buku      : Perempuan dari Titik Nol
Penulis             : Nawal el-Saadawi
Tebal buku      : 156 lembar
Penerbit           : Yayasan Obor Indonesia
Tahun terbit     : Edisi pertama : Agustus 1989
                          Edisi kesembilan : maret 2006
Penerjemah      : Amir Sutaarga

            Sebuah novel karya Nawal el-Saadawi merupakan novel karangan perempuan Mesir yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Negeri-negeri Arab seperti Mesir misalnya terkenal sebagai masyarakat yang kedudukan perempuannya terbelakang. Apalagi jika dibandingkan dengan hasil-hasil perjuangan persamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di negeri-negeri barat.
            Novel ini beralur mundur karena merupakan kisah yang diceritakanoleh seorang perempuan di dalam sel penjara Qanatir bernama Firdaus kepada seorang dokter. Kisah ini diceritakan sebelum ia di eksekusi hukuman mati karena telah membunuh seseorang. Sebuah novel yang membuat tercengang karena alur cerita yang amat keras, pedas dan kejutan-kejutan alur perasaan.
            Firdaus anak dari seorang petani miskin, dengan seorang ibu yang dipebudak oleh ayahnya dan saudara- saudaranya yang meninggal secara bergantian karena kelaparan. Sejak kecil Firdaus telah mengalami kehidupan yang amat pahit, selalu saja ia menemui pelecehan dari kaum laki-laki terhadap dirinya. Pertama dari teman sepermainnya sendiri bernama Muhammadain. Kemudian pamannya sendiri yang selama ini mengajarinya mengaji dan menyekolahkannya hingga ke sekolah Menengah.
            Paman yang baik kepadanya seketika menjadi berubah ketika ia menikah. Ia di tempatkan di sebuah asrama, disanalah Firdaus menghabiskan waktu untuk membaca dan bermain bersama temannya. Namun keanehan terjadi ketika hatinya bergejolak cinta ketika ia berjumpa dengan nona Iqbal. Hanya kekecewaan yang ia dapat dari perasaan itu.
Tamat dari asrama Firdaus menikah dengan Syekh Mahmoud, laki-laki yang kejam kepada Firdaus dan sering kali mengeluarkan nanah dari bisul-bisul dimukannya. Firdaus mendapatkan siksaan lahir batin dari suaminya, ia pun tidak mendapat pembelaan dari pamannya.
            Kemudian, Firdaus pergi dan berkenalan dengan Syafira seorang germo. Dia menjadi seorang pelacur yang terfasilitasi namun tanpa upah. Firdaus meninggalkan Syafira dan bertekad akan menjadi meninggalkan dunia pelacuran. Ia bekerja sebagai karyawan pabrik dengan upah ala kadarnya dan kehidupan yang jauh dari layak. Tidak bertahan lama Firdaus memilih menjadi pelacur yang sukses, ia menentukan sendiri harganya. Ia menjadi pelacur yang bebas dan berkelas tinggi. Ia memilih sendiri pelanggannya dan menentukan harga sendiri tanpa ada orang yang mengomandoi Firdaus. Namun, disisi lain kehidupan cinta Firdaus dengan seorang laki-laki bernama Ibrahim tidaklah sesukses kariernya.

       Diakhir kariernya sebagai pelacur, Firdaus membunuh seorang laki-laki germo yang memintanya kawin dan bertekad melindunginya asal ia mendapat bagian dari uang Firdaus. Firdaus merasa terhormat meskipun ia harus dihukum mati. 

Komentar

Postingan Populer