SPD (Sarjana Pulang Desa)

Diambil dari catatan perjalanan TER eduwa UNJ (10,11,12 April 2015). Terinspirasi dari seorang tokoh yang bernama Pak Ahmad Suroyan atau akrab dengan sapaan Pak Oyan.
Cerita berawal ketika Pak Oyan, lulusan sarjana Ekonomi memulai kariernya di kota dengan menjadi seorang satpam. Karena kejujuran dan kegigihan kerja Pak Oyanpun mendapatkan jabatan yang cukup tinggi tentunya dengan gaji yang lebih dari cukup. Ketika hidupnya terasa makmur, ibunya meminta agar ia pulang dan bekerja di kampung saja. Ketika ia pulang di kampung ia mulai bingung dengan status pekerjaannya “Betapa sulitnya mencari pekerjaan di kampung” (ujar Pak Oyan). Pak Oyanpun merasa ia bukanlah satu-satunya sarjana yang kesulitan mencari pekerjaan jika disuruh menetap di kampung.
Akhirnya timbulah pemikiran untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Awalnya ia membeli ayam kemudian di titipkan orang hasilnya ia gunakan untuk membeli kambing dan seterusnya. Hingga saat ini desanya pak Oyan telah menjadi pemasok beras dan daging ternak terbesar se-Bogor. Tidak hanya itu, kebaikan hati pak Oyan juga disalurkan dengan medirikan berbagai macam sekolah. Mulai dari TK,SD, SMP dan SMK di beberapa tempat yang benar-benar membutuhkan sarana pendidikan. Pak Oyan mendirikan sekolah-sekolah murni dengan uangnya sendiri dan ia tidak memungut biaya sepeserpun kepada murid-muridnya. “ Saya memang ngga bisa jadi pendidik, tapi saya sadar batul kalau pendidikan sangat penting.” Ujar Pak Oyan ketika di wawancarai dalam sebuah diskusi TER.
Pak Oyan hanyalah lulusan S1 Ekonomi yang notabenya bukan orang pendidikan. Beliau dapat begitu berarti di dunia pendidikan khususnya bagi masyarakat Bogor. Di saat orang-orang kota berlomba-lomba mendirikan gedung pencakar langit, meninggikan jabatan, persaingan gaya hidup dan segala macam materi tetek bengek, Pak Oyan terfikirkan bagian yang terlupakan yaitu membangun desa. Pak Oyan membukakan cakrawala dunia pendidikan bagi anak-anak desa disamping meningkatkan kemakmuran warganya. Bagaimana dengan kita sebagai orang yang menggeluti dunia pendidikan? Sudahkah terfikir kontribusi apa yang akan kita lakukan untuk dunia pendidikan Indonesia yang saat ini masih saja memprihatinkan? 

Komentar

Postingan Populer